“`html
Erick Thohir Bersuara soal Fahri Hamzah Jadi Komisaris BTN
Profesionalisme dan Transparansi di Ujung Tanduk
Pengangkatan Fahri Hamzah sebagai Komisaris Independen Bank Tabungan Negara (BTN) menuai kontroversi. Menteri BUMN, Erick Thohir, akhirnya angkat bicara menanggapi polemik tersebut. Ia menekankan pentingnya profesionalisme dan transparansi dalam proses seleksi dan pengangkatan komisaris BUMN. Pernyataan ini menjadi sorotan publik, mengingat latar belakang Fahri Hamzah yang dikenal sebagai politikus dan seringkali vokal mengkritisi pemerintah.
Menimbang Aspek Kompetensi dan Integritas
Erick Thohir menegaskan bahwa proses seleksi komisaris BUMN, termasuk BTN, selalu mempertimbangkan aspek kompetensi dan integritas calon. Menurutnya, kompetensi yang dimaksud tidak hanya sebatas pengalaman di sektor perbankan, tetapi juga mencakup kemampuan manajerial, kepemimpinan, dan rekam jejak yang baik. Integritas menjadi kunci untuk memastikan pengelolaan BUMN berjalan dengan bersih dan akuntabel. Ia menekankan bahwa pemilihan Fahri Hamzah telah melalui tahapan seleksi yang ketat dan telah dinilai memenuhi kriteria tersebut.
Menepis Tuduhan Intervensi Politik
Polemik ini tak lepas dari sorotan terhadap kemungkinan intervensi politik dalam proses pengangkatan Fahri Hamzah. Banyak pihak mempertanyakan apakah pengangkatan tersebut murni berdasarkan kompetensi dan integritas, atau ada faktor lain yang melatarbelakanginya. Menjawab keraguan tersebut, Erick Thohir secara tegas membantah adanya intervensi politik. Ia menyatakan bahwa Kementerian BUMN selalu menjaga independensi dalam proses seleksi dan pengangkatan komisaris BUMN. Prosesnya, kata Erick, dilakukan secara transparan dan akuntabel, sesuai dengan peraturan dan ketentuan yang berlaku.
Memperkuat Tata Kelola Perusahaan yang Baik
Pengangkatan komisaris BUMN, menurut Erick Thohir, adalah bagian penting dari upaya pemerintah untuk memperkuat tata kelola perusahaan yang baik (good corporate governance) di BUMN. Komisaris memiliki peran strategis dalam mengawasi kinerja direksi dan memastikan perusahaan berjalan sesuai dengan prinsip-prinsip korporasi yang sehat. Dengan demikian, pemilihan komisaris harus dilakukan secara cermat dan selektif, untuk memastikan BUMN dikelola secara profesional dan bertanggung jawab.
Tanggapan Terhadap Kritik Publik
Erick Thohir menyadari bahwa keputusan pengangkatan Fahri Hamzah sebagai komisaris BTN menuai kritik dari berbagai pihak. Ia menghargai setiap kritik dan masukan tersebut sebagai bagian dari proses demokrasi dan pengawasan publik. Namun, ia juga berharap agar publik dapat melihat proses seleksi yang telah dilakukan secara objektif dan tidak terjebak pada persepsi negatif yang belum tentu berdasar fakta.
Transparansi dan Akuntabilitas sebagai Pilar Utama
Erick Thohir kembali menegaskan komitmen Kementerian BUMN untuk menjaga transparansi dan akuntabilitas dalam setiap proses pengambilan keputusan. Ia membuka ruang bagi publik untuk mengawasi kinerja BUMN dan memberikan kritik konstruktif. Menurutnya, kritik yang membangun akan membantu Kementerian BUMN untuk terus meningkatkan kualitas tata kelola perusahaan dan kinerja BUMN secara keseluruhan. Ia juga menekankan pentingnya mengedepankan data dan fakta dalam menilai suatu kebijakan, bukan hanya berdasar opini atau spekulasi.
Harapan Ke Depan dan Peran Komisaris
Dengan dilantiknya Fahri Hamzah, Erick Thohir berharap agar BTN dapat semakin berkembang dan memberikan kontribusi positif bagi perekonomian nasional. Ia juga berharap Fahri Hamzah dapat menjalankan tugas dan tanggung jawabnya sebagai komisaris dengan profesional dan bertanggung jawab. Peran komisaris, menurut Erick, sangat penting untuk menjaga agar BTN tetap beroperasi sesuai dengan prinsip-prinsip tata kelola perusahaan yang baik dan menjalankan bisnis secara berkelanjutan.
Membangun Kepercayaan Publik
Di tengah kontroversi, upaya membangun kepercayaan publik menjadi prioritas. Erick Thohir menyadari bahwa transparansi dan akuntabilitas bukan hanya sekedar slogan, tetapi harus diwujudkan dalam tindakan nyata. Ia berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas tata kelola BUMN dan memastikan bahwa setiap keputusan yang diambil didasarkan pada prinsip profesionalisme dan kepentingan nasional.
Pentingnya Perspektif Berbeda
Meskipun latar belakang Fahri Hamzah berbeda dari profil komisaris BTN sebelumnya, Erick Thohir menyoroti pentingnya perspektif yang beragam dalam pengambilan keputusan di perusahaan. Ia berpendapat bahwa berbagai macam latar belakang dan pengalaman dapat memberikan nilai tambah dan perspektif yang berbeda dalam pengambilan keputusan strategis di BTN, yang pada akhirnya dapat meningkatkan kinerja perusahaan.
Menjaga Stabilitas dan Pertumbuhan Ekonomi
Langkah-langkah yang diambil Kementerian BUMN, termasuk dalam hal pengangkatan komisaris, diharapkan dapat menjaga stabilitas dan mendorong pertumbuhan ekonomi nasional. Dengan tata kelola yang baik dan kinerja BUMN yang optimal, diharapkan dapat memberikan kontribusi yang signifikan bagi kesejahteraan masyarakat Indonesia. Oleh karena itu, Erick Thohir mengajak semua pihak untuk mendukung upaya pemerintah dalam meningkatkan kinerja BUMN.
Kesimpulan
Polemik pengangkatan Fahri Hamzah sebagai Komisaris BTN menjadi ujian bagi komitmen pemerintah dalam menerapkan prinsip profesionalisme dan transparansi di BUMN. Pernyataan Erick Thohir yang menekankan pentingnya kompetensi, integritas, dan transparansi menjadi langkah penting dalam merespon kontroversi tersebut. Ke depan, upaya membangun kepercayaan publik dan memastikan akuntabilitas menjadi kunci keberhasilan pengelolaan BUMN.
“`